HKBP Dame Pulo Jahe 33 Tahun: “Bersyukur Atas Berkat Tuhan”
Ada tiga rangkaian perayaan digelar di HKBP Dame Pulo Jahe, Minggu (22/9) yaitu; perayaan ulang tahun ke-33 gereja ini, pesta gotilon dan pesta pembangunan. Sebelum perayaan sudah diadakan malam dana untuk menghimpun dana membeli tanah yang ada di depan gereja.
Kebaktian Minggu dipimpin Praeses Distrik XXVIII DKI Jakarta Raya, Pdt Colan Pakpahan MTh. Kotbah disampaikan Pdt Marolop P Sinaga MTh, Kepala Departemen Marturia.
Kebaktian Minggu dipimpin Praeses Distrik XXVIII DKI Jakarta Raya, Pdt Colan Pakpahan MTh. Kotbah disampaikan Pdt Marolop P Sinaga MTh, Kepala Departemen Marturia.
Pdt Marolop P Sinaga, menjabarkan kotbah yang dikutip dari Kisah 4: 23-31, bahwa dalam kebersamaan akan muncul keajaiban (halongangan) Inilah modal yang dimiliki jemaat mula-mula, mereka kompak, sehati sepikir serta semangat. Begitu juga sikap kebersamaan sesama mereka sangat kuat dan patut diteladani. Mereka satu dalam doa. Selain itu, mereka punya kemauan untuk berbuat baik sekaligus berguna bagi oran lain. Ini juga adalah modal umat yang percaya dalam pekerjaan apa pun.
Marolop menambahkan, orang yang bersyukur adalah orang paling cerdas dan kuat. Sebaliknya, orang yang tidak mau bersyukur adalah tipe orang yang suka bersungut-sungut. Orang yang bersungut-sungut lebih gampang diserang penyakit. Orang yang mau bersyukur umurnya panjang dan Tuhan memberkatinya. Saat ini warga HKBP Dame Pulo Jahe mengucap syukur melalui pesta gotilon.” Pesta gotilon adalah ucapan syukur atas berkat Tuhan yang kita terima selama ini,”
Sepanjang kebaktian Minggu berkumandang lagu pujian dari; Koor HKBP Cililitan, Koor HKBP Pulo Mas dan Koor HKBP Pulo Jahe.
Ada juga sambutan mewakili ruas, Inilah kesempatan bagi kita ruas memberikan apa yang bisa kita berikan kepada pembangunan gereja ini. “Marilah kita sama-sama berpartisipasi untuk pembangunan HKBP Pulo Jahe,”
Pdt Agustinus Nainggolan STh, Pendeta Resort HKBP Pulomas, menyampaikan terima kasih kepada warga jemaat yang telah berpartisipasi serta bahu-membahu untuk mencari dana pembelian tanah gereja melalui acara malam dana.
Pada kesempatan yang sama, Praeses Ditrik XXVIII DKI Jakarta Raya, Pdt Colan Pakpahan, menyampaikan, agar warga gereja dapat bergaul dan ramah terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, Colan meminta, agar warga HKBP Pulo Jahe tetap kompak dan bersatu memikul beban berat.
Di selah-selah pesta, panitia pesta, memberikan ulos kepada parhalado angkatan 1987, kepada sintua pensiun dan kepada ruas ina na matua.
Usai pemetongaan kue ulang tahun dilanjutkan dengan tortor. Tortor parhalado HKBP Dame Pulo Jahe, tortor parhalado Resort Pulomas, tortor rombongan Kepala Departemen Marturia bersama praeses dan pendeta.
Hadir juga Pdt Eire Hutapea STh, pendeta pertama yang melayani di HKBP Dame Pulo Jahe.
Sejarah HKBP Dame Pulo Jahe
Cikal bakal berdirinya HKBP Dame Pulo Jahe bermula dari kerinduan 35 kepala keluarga umat Kristen yang bermukim di Pulo Jahe untuk bisa beribadah, tepatnya pada 1979. Kala itu, mereka jarang ke gereja, karena gereja waktu itu belum ada di Pulo Jahe dan kalaupun ada lokasinya jauh dari tempat ini. Daerah Pulo Jahe pada 1979, termasuk daerah pinggiran jauh dari kota Jakarta. Begitu juga transportasi pada saat itu belum ada rute ke Pulo Jahe. Lalu, pengurus perkumpulan orang Batak di daerah ini membentuk suatu perkumpulan untuk beribadah.
Awalnya diadakan ibadah yang berpindah-pindah dari rumah yang satu ke rumah yang lain. Ada juga warga setempat yang keberatan, namun kebaktian tetap bisa berjalan dengan baik. Adalah JFM Simanjuntak SH, berkenan memberikan rumahnya untuk dipergunakan untuk kegiatan kebaktian Minggu, yang diprakarsai anggota kumpulan orang Batak.
Lalu, kebaktian dimulai di rumah JFM Simanjutak, Oktober 1979 yang dilayani seorang sintua yang sudah ditahbiskan di kampung. Oktober 1979 adalah hari lahirnya HKBP Pulo Jahe. Warga jemaat terus bertambah hingga mencapai 100 KK. Tidak lama berselang ada penambahan satu sintua, St J Sitorus dari HKBP Pulo Mas.
Setelah dibentuk pengurus/penatua/majelis dan selanjutnya diresmikan menjadi HKBP Dame Pulo Jahe. Sebelumnya dinamai “kumpulon doa.” HKBP Dame Pulo Jahe selanjutnya menjadi pagaran HKBP Tanah Tinggi, Jalan Jenderal Suprapto berdasarkan Surat Keputusan 8 Juni 1980 No. 040/80.
Tahun 1981 direncanakan membangun gereja permanen agar dapat menampung warga jemaat yang terus bertambah. Rumah yang selama ini dipergukanan untuk kebaktian Minggu tidak memadai lagi untuk menampung lebih kurang 85 KK warga jemaat.
Pengurus HKBP Dame Pulo Jahe, mengajukan permohonan kepada JFM Simanjuntak/Silalahi, agar berkenan memberikan tanahnya menjadi milik gereja. Keluarga ini menyanggupinya dan memberikan tanahnya seluas 120 meter. Kemudian di atas tanah ini dibangun gereja yang lebih besar dan 1987 luas tanah menjadi 220 meter. Tahun 1999 gereja HKBP Dame Pulo Jahe direnovasi itulah bangunan gereja yang sekarang.
Pada 1989 terjadi pelebaran jalan menjadi dua jalur persis di depan gereja dan terjadi perebutan kepemilikan. Tahun 2011, pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara menetapkan kepemilikan tanah tersebut, yaitu Sudirman.
Pada 1989 terjadi pelebaran jalan menjadi dua jalur persis di depan gereja dan terjadi perebutan kepemilikan. Tahun 2011, pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara menetapkan kepemilikan tanah tersebut, yaitu Sudirman.
Jemaat dan majelis sepakat untuk membeli tanah tersebut dari Sudirman agar ada halaman dan jalan masuk ke gereja, karena jalan yang diberikan JFM Simanjuntak, telah gugur karena berada di tanah Sudirman yang dimenangkan pengadilan. Tanah yang ada di depan gereja seluan 500 meter dijual pemiliknya dengan harga Rp 5 juta per meter. Jemaat dan majelis sepakat membeli tanah tersebut seluas 180 meter untuk tahap pertama.
Jika tanah tersebut tidak dibeli, akan tertutup jalan ke gereja, mengingat batas gereja dengan tanah Sudirman, persis berada di tembok depan HKBP Pulo Jahe. Sedangkan untuk jalan masuk hanyalah dari depan tanah milik Sudirman dan permohonan ini telah disetujui Tusia sebagai kuasa dari Sudirman.
Dana terkumpul sampai Juli 2013 sebesar Rp 525 juta. Pada saat ini jumlah jemaat HKBP Dame Pulo Jahe, 197 KK atau 792 jiwa. Warga HKBP Pulo Jahe pada umumnya adalah karyawan, supir, tambal ban dan parenggerenge.
Saat ini HKBP Dame Pulo Jahe dilayani Pdt Anwar P Nababan MTh, uluan huria dan Pdt Agustinus Nainggolan STh, Pendeta Resort HKBP Pulo Mas dan didukung 13 sintua.
Parhalado dan jemaat HKBP Dame Pulo Jahe Resort HKBP Pulo Mas, sangat bahagia apabila bapak dan ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus berkenan membantu kami.
Bagi yang tergerak hatinya membantu, silahkan kirim bantuan ke Rekening Panitia,
